Minggu, 28 Maret 2010

DIKSI ( PILIHAN KATA )

DIKSI adalah pilihan kata yang disusun berdasarkan ekspresi penulis,baik secara formal maupun secara informal.


Secara umum diksi dapat di artikan sebagai kelompok kata yang ruang lingkup penggunaannya mencakup hal hal umum dan mencakup aspek - aspek yang lebih luas dalam pemilihan kata.

Secara khusus diksi merupakan kelompok kata yang tersusun berdasarkan ekspersi penulis yang mencakup ruang lingkup hal – hal yang bersifat khusus dalam setiap pemilihan katanya.

Macam – macam makna dapat di kelompokkan sebagai berikut :

  1. makna denotatif ( denotasi )
    yaitu makna kata sebenarnya tanpa adanya unsur tambahan pada makna kata yang telah di bentuk.denotatif biasa digunakan dalam bahasa ilmiah yang bersifat tugas atau tidak menimbulkan interpretasi tambahan.
    Misalnya : bunga mawar itu berwarna merah
  1. makna konotatif ( konotasi )
    merupakan makna kiasan yaitu makna kata yang mengandung makna tambahan. Biasanya konotasi menggunakan majas yang dapat menambah nilai suatu makna dari kata yang telah di bentuk.
    Misalnya : kamarnya rapi seperti kapal pecah
  1. makna Makana leksikal
    yaitu makna yang didasarkan makna kamus makna yang belum mengalami proses perubahan.
    Misal : ibu, pergi, pasar

  1. makna gramatikal
    yaitu makna yang telah mengalami proses perubahan bentuk dan arti. Biasanya makna nya mengalami penambahan yang berupa imbuhan dan lain – lain.
    Misal : ayah bekerja keras


kata Baku
merupakan kata-kata yang standar sesuai dengan aturan kebahasaaan yang berlaku, didasarkan atas kajian berbagai ilmu, termasuk ilmu bahasa dan sesuai dengan perkembangan zaman. Kebakuan kata amat ditentukan oleh tinjauan disiplin ilmu bahasa dari berbagai segi yang ujungnya menghasilkan satuan bunyi yang amat berarti sesuai dengan konsep yang disepakati terbentuk.

Contohnya :
  • Apotek
  • kaidah
  • Struktur

kata Tidak baku
merupakan kata yang tidak sesuai dengan ejaan yang disempurnakan yang mengalami perubahan bentuk yang tidak sesuai dengan aturan bahasa indonesia.
Contohnya :
  • konkrit
  • apotik
  • kaedah


referensi tulisan

http://kata-baku-kata-baku.blogspot.com/
http://zulmasri.wordpress.com/2008/09/27/kata-baku-bahasa-indonesia/

Kamis, 25 Maret 2010

RAGAM BAHASA INDONESIA

Bahasa merupakan  suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja sama dan identifikasi diri. Selain itu, bahasa juga bisa diartikan sebagai simbol atau lambang yang dihasilkan oleh ujaran manusia dalam rangka menjalankan fungsi bahasa. Arbitrer yaitu tidak adanya hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya.
Ragam bahasa merupakan variasi bahasa yang di gunakan sesuai dengan topik pembicaraan antar satu orang dengan orang lain, yang merupakan hasil dari adanya perbedaan bahasa. artinya variasi bahasa tersebut timbul dari situasi dan fungsi yang memungkinkan adanya variasi tersebut.

Ragam bahasa menurut cara pengungkapannya ( media / sarana )

1.       Ragam Lisan
Merupakan sesuatu yang di hasilkan oleh alat ucap ( mulut ) yang sesuai dengan fonem sebagai sumbernya. Bahasa lisan lebih ekspresif di mana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan.
Ciri – ciri ragam lisan :
a.       Adanya teman berbicara dua orang atau lebih
b.      Tidak selalu dinyatakan dengan unsur – unsur gramatikal seperti  subjek, predikat dan juga objek
c.       Terikat pada suatu situasi dan kondisi ruang waktu
d.      Menggunakan intonasi tinggi rendahnya penekanan kata
Kelemahan ragam lisan :
a.       Tidak selalu menggunakan bahasa yang sesuai dengan ejaan di sempurnakan
b.      Tidak memiliki tanda baca karena menggunakan intonasi
c.       Pembicaraan terikat pada suatu situasi dan kondisi tertentu
Kelebihan ragam lisan :
a.       Mudah dimengerti oleh lawan bicara karena bertatap muka secara langsung
b.      Mudah mengekspresikan diri dengan mimik, pandangan dan lain – lain
c.       Tidak harus menggunakan unsur – unsur gramatikal yang ada
Contoh :
·         Kata ibu, adik jangan nakal
·         Kakak lagi masak nasi
·         Ayah lagi minum kopi

2.       Ragam tulis
Merupakan bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide – idenya.
Cirri – ciri ragam tulis :
a.       Tidak meiliki teman bicara
b.      Pengungkapan kata melalui tulisan
c.       Harus memperhatikan fungsi nyata gramatikal yang ada supaya bahasa mudah di mengerti
d.      Tidak terikat pada situasi dan kondisi
e.      Tidak menggunakan intonasi,tetapi menggunakan tanda baca yang benar
Kelemahan ragam tulis :
a.       Tidak mapu mengekspresikan diri, karena bahasanya ditulis
b.      Harus menggunakan kosakata yang sesuai
Kelebihan ragam tulis :
a.       Dapat digunakan kapanpun, karena tidak terikat pada situasi dan kondisi
b.      Dapat di mengerti bagi pembacanya
Contoh ragam tulis :
·         Ibu mengatakan kepada adik supaya tidak nakal
·         Kakak sedang memasak nasi
·         Ayah  sedang minum kopi
Secara fungsional, ragam di bagi menjadi :
1.       Ragam bisnis
Biasanya dalam penggunaan bahasa, ragam bisnis menggunakan bahasa yang formal yang sesuai dengan ejaan yang disempurnakan. Ragam bisnis di gunakan pada relasi atau rekan kerja, maupun atasan.
Ciri – ciri ragam bisnis :
·         Dalam pemakaian bahasa biasanya menggunakan bahasa baku
·         Digunakan pada suatu kondisi tertentu
·         Berbicara pada orang – orang yang melakukan kerja sama
2.       Ragam hukum
Yaitu penggunaan bahasa yang di gunakan sesuai tingkat ke formalan dan bidang tertentu untuk suatu keperluan pemakaian bahasa itu sendiri,misalnya pengacara menggunakan bahasa sesuai dengan profesinya di bidang hokum.dan biasanya bersifat formal.
Ciri – ciri ragam hukum
·         Digunakan oleh suatu kelembagaan hukum
·         Bersifat formal
·         Bahasa yang digunakan sesuai dengan unsur – unsur gramatikal dan kaidah bahasa
·         Di gunakan dalam pembuatan undang – undang ( peraturan Negara )

3.       Ragam sastra
Merupakan bahasa yang di gunakan oleh para sastrawan untuk menulis berbagai bentuk tulisan, baik novel maupun sekedar menulis artikel. Penulisan ini pun harus sesuai dengan aturan bahasa Indonesia yang baik dan benar,karena ini merupakan suatu penulisan yang memiliki suatu makna tertentu. Supaya para pembaca memahami maksud dan tujuan dari tulisan tersebut.
Ciri – ciri ragam sastra
·         Menggunakan bahasa baku sesuai ejaan yang disempurnakan
·         Dapat juga menggunakan beberapa istilah – istilah yang mewakili makna dari tulisan tersebut   Biasanya tulisan dalam bentuk prosa,novel,artikel,puisi dan lain - lain

Minggu, 21 Maret 2010

SIKAP GENERASI MUDA TERHADAP BAHASA INDONESIA

Sulitkah menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar?
Di era globalisasi saat ini, jarang sekali kita temukan orang – orang yang menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Mengapa hal demikian itu bisa terjadi, padahal bangsa Indonesia ini di persatukan dari segala perbedaan dengan bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia. Dengan fase modrenisasi, bangsa Indonesia seakan ter hipnotis dengan perkembangan zaman. Semakin berkembang zaman, maka semakin berubah pula bahasa yang di gunakan.
 
Contohnya saja pada saat ini, bahasa yang paling sering di gunakan di kalangan remaja adalah bahasa “GAUL”. Padahal kita mengetahui dari dulu,bahwa bangsa Indonesia tidak mengenal yang namanya bahasa gaul. Bahasa yang banyak menyerap istilah dari bahasa asing, bahasa yang saat ini banyak di gunakan dalam kehidupan sehari – hari, padahal bahasa Indonesia merupakan simbol kebudayaan bangsa indonesia . sudah seharusnya kita melestarikan budaya Indonesia, dengan menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar.
 

Namun sangat disayangkan jika masyarakat menelan mentah-mentah setiap istilah-istilah asing yang masuk dalam Bahasa Indonesia. Ada baiknya jika dipikirkan dulu penggunaannya yang tepat dalam setiap konteks kalimat. Sehingga penyusupan istilah-istilah tersebut tidak terlalu merusak tatanan bahasa nasional. 
Dengan maraknya istilah asing yang kian menjamur di Indonesia, mulai dari judul film, judul buku, judul lagu, rumah makan  sampai pemberian nama merk produk dalam negeri. Bahkan iklan yang ada di media elektronik maupun cetak juga tidak menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang baik, bahasa Indonesia ini sengaja di ubah – ubah dengan tujuan agar menarik minat pembacanya ( bersifat komersil ). 

Tidak salah jika hal ini di jadikan alasan untuk tidak menggunakan bahasa Indonesia menurut ejaan yang disempurnakan, akan tetapi  kita pasti akan kesulitan membedakan mana bahasa Indonesia yang sesuai dengan ejaan dan yang tidak sesuai dengan ejaan jika hal tersebut menjadi kebiasaan. Hal ini dapat merusak tatanan bahasa Indonesia yang sebenarnya, haruskah kita merusak bahasa persatuan bangsa kita ini? 

Jika kita menelusuri sejarah bahasa Indonesia pada zaman dulu, Sejak di ikrar kannya sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928, yang salah satu dari isi sumpah pemuda tersebut berbunyi “ kami putra putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia”. Yang disusun berdasarkan rasa nasionalisme dan patriotisme untuk mempersatukan bangsa Indonesia, dari perbedaan suku, ras, maupun agama yang ada di Indonesia. Dengan perbedaan inilah bangsa Indonesia mengikrarkan sumpah pemuda yang akan menjadi landasan bagi bangsa Indonesia. Betapa bangganya rakyat Indonesia pada masa itu, ketika bahasa Indonesia diresmikan sebagai bahasa nasional Indonesia.

referensi :

http://wearesister.blogspot.com/2009/01/eksistensi-bahasa-indonesia-untuk.html
http://naughtycat.ngeblogs.com/2009/09/17/bahasa-indonesia-yang-kehilangan-eksistensinya/